"Cinta di Atap Para Dewa"
- Adityas182
- Oct 30, 2015
- 1 min read
Akhirnya mentari pun muncul membias kabut pagi kala itu mengeringkan embun embun yang menggumpal di pucuk dedaunan. Suara suara berisik manusia pun mulai terdengar beradu dengan suara suara alam yang bersenandung menyambut hangatnya pagi. Kasihku apa kau rindu saat saat itu seperti aku merindukannya, merindukan hari dimana canda dan tawa pecah di tengah hangatnya kebersamaan dalam perjalanan menapaki tanah para dewa itu, melangkah gagah menapaki daratan yang kering dan berdebu berharap hutan padat itu mulai terbuka dan di gantikan dengan pucuk cucuk cantigi berwarna kemerahan pertanda kita dekat dengan puncak para dewa dimana seluruh keindahan terangkum di sana.. kau tau kasihku perjalanan alam bukanlah tentang langkah ada kehangatan dari persahabatan ada ego yang menguap dari setiap tatihan langkah ada pengorbanan yang keluar di setiap tarikan nafas dan ada cinta yang merona dari pengharapannya.. kasihku, setiap perjalanan alam pasti memiliki kesan dan cerita yang berbeda, dan kau tau kasihku, perjalanan lalu bukan hanya memberikan pelajaran tentang hidup tapi perjalanan itu memberikan sebuah jalan untuk menjawab semua pengharapan lalu.. @adityas182

Comments